Rabu, 05 Oktober 2011


Mengatasi Teman Kerja yang Suka Memanfaatkan

teman kerja memanfaatkan orangTentu menyebalkan buat siapapun ketika mereka harus berurusan dengan seseorang yang memiliki “hobi” memanfaatkan kita. Hal tersebut akan makin terasa menyebalkan dan nyaris membuat kita bingung untuk bersikap, terutama jika orang tersebut adalah orang-orang yang nyaris setiap hari harus berhubungan dengan kita, seperti teman kerja. Sering kita jumpai betapa kita harus berhadapan dengan teman kerja yang suka memanfaatkan kita untuk keuntungan mereka. Apa yang harus kita lakukan guna membatasi perilaku teman kerja yang seperti ini?
1. Batasi diri Anda dari berhubungan dengan teman kerja tipe ini. Memperbanyak komunikasi dengannya bukanlah suatu solusi cerdas untuk menghadapi orang macam ini. Mengingatkan secara langsung juga bukan jalan keluar terbaik. Jadi, memilih menghindar sebisa mungkin jauh lebih baik untuk diri Anda sendiri. Dengan membatasi urusan dengan dia, maka artinya Anda telah menutup segala celah yang memungkinkan untuk dimanfaatkan.
2. Posisikan orang tersebut sebagai teman biasa. Teman biasa dalam kasus ini adalah teman yang posisinya sama dengan teman yang lain. Sebisa mungkin, pastikan bahwa Anda hanya dalam posisi “sekedar mengenal”. Jikalau Anda terpaksa harus berurusan dengannya, kuatkan diri untuk berani mengatakan “tidak”. Ketidakberanian Anda melakukan penolakan hanya akan memperkuat kesan bahwa Anda tidak keberatan dengan perilakunya yang suka memanfaatkan orang lain, dalam kasus ini Anda sebagai korbannya.
3. Memposisikan orang tersebut sebagai orang biasa juga menutup pintu untuk membuatnya masuk ke”dalam” diri Anda. Orang tipe ini biasanya suka memanfaatkan kedekatan personal untuk mendapatkan keuntungan diri. Sebagai contoh, kedekatan Anda dengannya membuatnya memberanikan diri untuk meminta bantuan menyelesaikan pekerjaan yang sebenarnya sudah menjadi tanggung jawab profesionalnya. Akan sangat konyol ketika Anda yang bekerja akan tetapi dia yang mendapat kredit dari atasan dan secara profesional, dia yang akan menerima hasil. Pikiran Anda jauh lebih berguna untuk diri sendiri. Boleh jadi, Anda terlalu lelah mengurus pekerjaannya sehingga Anda tidak bisa maksimal dalam menyelesaikan tanggung jawab sendiri. Akibatnya, Anda justru tidak tampak profesional di mata bos Anda. Ingatkan diri Anda sendiri bahwa ucapan terima kasih dari teman tersebut serta dianggap sebagai orang baik tidak cukup untuk mengangkat kesan profesional Anda di mata bos.
4. Kemampuannya memanfaatkan orang hampir selalu dipergunakan dalam segala kesempatan. Membuat batasan tegas antara hal dan wewenang Anda selama berhubungan dengannya mungkin akan membuat Anda tampak menyebalkan. Di sisi lain, menegaskan hubungan tersebut adalah salah satu cara menghindarkan diri dari kepandaiannya memanfaatkan orang. Dalam konteks hubungan kerja, pastikan bahwa Anda hanya akan mengurus bagian Anda sendiri. Katakan padanya bahwa jika Anda memasuki “wilayah” kerjanya maka Anda akan bersalah secara profesional dan Anda benar-benar menghindari hal tersebut. Orang tersebut pasti akan menjauhi Anda dan mencari “korban” lain


Bagaimana Kita Mengatasi stress?
Stress adalah suatu kondisi di mana kita merasa kurang nyaman, tertekan, dan kita  merasa sendirian, cendrung menutup diri, pesimis dan stress yang berkepanjang dapat menimbulkan depresi, hilangnya kepercayaan diri.
Beberapa tips yang biasa saya lakukan ketika stress itu muncul, tentunya tips ini hanya berdasarkan pengalamanku sendiri, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi orang yang sedang mengalami stress ringan.
  • Selalu berpikir positif, ketika kita berpikir positif, memberikan sebuah kekuatan dan energi untuk menghadapi sebuah permasalahan.
  • Tidak ada manusia yang sempurna, setiap manusia pernah mengalami sebuah kegagalan dan kekeliruan, dan dengan belajar dari pengalaman kegagalan di masa lalu, justru menjadi pengalaman yang sangat berharga pada masa kini. Tidak ada permasalahan yang tidak dapat diselesaikan, jika ada kemauan dan usaha.
  • Kita membutuhkan sahabat, ketika sedang stress, kita membutuhkan seorang sahabat untuk berbagi, mendengarkan curhat kita. Meskipun sahabat hanya menyediakan telinganya untuk mendengarkan curhat kita, rasanya sedikit beban yang berkurang, dan terkadang sahabat dapat memberikan jalan keluar atas permasalahan yang kita hadapi. Sahabat yang baik, biasanya sudah teruji oleh waktu dan dapat memegang semua rahasia kita, tanpa harus kita mengatakan “jangan bilang siapa-siapa ya”.
  • Berani untuk mengatakan tidak, jika memang penugasan yang diberikan kepada kita, tidak mungkin kita selesaikan dalam tenggang waktu yang diberikan, biasanya saya akan mengatakan “akan saya usahakan”. Tetapi ketika mendekati batas waktu yang diberikan, ternyata masih belum selesai, biasanya saya akan menginformasikan hal ini juga.
  • Menekuni kembali hobby kita yang telah lama kita tinggalkan, karena kesibukan dan rutinas sehari-hari.
  • Tidak ada salahnya, sekali-kali memberi hadiah kepada diri sendiri, ketika dapat menyelesaikan sesuatu pekerjaan tepat waktu atau kita mencapai prestasi tertentu.
  • Mengambil cuti beberapa hari, pergi berlibur ke tempat-tempat yang ingin kita kunjungi. Suasana liburan dapat memberikan efek positif. Biasanya saya suka memanfaatkan waktu ketika mendapat tugas di luar kota, dengan mengambil cuti 1 – 2 hari untuk menjelajahi tempat-tempat  yang belum pernah saya kunjungi, bertugas sekalian berlibur, tentunya tergantung dengan situasi dan harus mengajukan surat cuti sebelumnya.
  • Saat ini situs pertemanan, membuat kita dapat dengan mudah menemukan teman-teman semasa sekolah dan kuliah dulu, bertemu dengan orang-orang di masa lalu dan nostagia kenangan indah, dapat menimbulkan semangat tersendiri.
  • Mencoba mencari apa yang menjadi pemicu stress itu sendiri dan berusaha untuk mengatasinya, bukan menghindarinya, karena jika kita menghindarinya hanya bersifat sementara saja.
  • Berdoa kepada Tuhan, mohon petunjukNya, karena setiap manusia tidak akan diberi cobaan yang di luar batas kemampuannya.

Stress memang akrab dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya menghampiri orang yang bekerja, bahkan siswa sekolah dan mahasiswa pun dapat mengalami stress ketika akan menghadapi ujian. Tingkat persaingan yang sangat ketat di dunia pendidikan dan pekerjaan dan era globalisasi,  dapat membuat seseorang mengalami stress.


Salam imut
Perwita^_^

Postingkan komen anda ^_^v


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

Powered By Blogger